ANALISIS GERAK JUMP
SHOOT PADA CABANG OLAHRGA BOLA BASKET
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
biomekanika dan kinisiologi olahraga
D
N
oleh :
NAMA : RIAN
HANDIKA
NIM : 8166117016
KELAS : POR A
PRODI
PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kenesiologi
mekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan olahraga dengan
menggunakan dasar pengetahuan mekanika. Salah satu bidang mekanika yang erat
hubungannya dengan gerak adalah teori Newton mengenai gerak, karena gerak akan
selalu terkait dengan tenaga (force), maka para guru dan pelatih olahraga
adalah petugas-petugas atau orang-orang yang setiap hari akan menghadapi
masalah gerak yaitu dari seorang siswa
atau seorang atlet dalam berolahraga atau dalam kehidupannya sehari-hari. Gerak merupakan elemen
utama dalam pada sebagian besar olahraga. Gerakan dapat berbentuk pergerakan
seluruh tubuh atau gerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh kerja tubuh.
Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah. Gerak dapat bersifat
horisontal atau vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau membuat
sudut dengan horizontal, atau dapat merupakan sebuah gerak melingkar yang
mengelilingi sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan posisi benda pada
arahnya pada satuan waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan
dalam satuan waktu.
Dalam
hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok otot aktif selama setiap fase suatu gerakan
disebut analisa anatomi kualitatif. Analisa anatomi kualitatif suatu
ketrampilan bisa berbentuk sederhana atau kompleks, terganung pada aktifitas
yang di analisa. Salah satu yang berbentuk kompleks pada permainan bola basket.
Dengan menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi, rendah, pendek, panjang,
besar, kecil dan selanjutnya boleh jadi digunakan untuk menggambarkan
karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau pengamatan dengan
penglihatan , adalah dasar analisa secara kualitatif.
Perkembangan olahraga saat ini sangat berkembang pesat,
terutama dengan berkembangnya olahraga sejalan dengan perkembangan keilmuan
olahraga seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi . Orientasi olahraga telah bergerak melewati
batas kemampuan logika manusia. Sudut pandang manusia telah menyoroti
perkembangan olahraga dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapannyapun telah memberikan arti tersendiri buat manusia sehingga nilai
olahraga disamping berguna bagi kesehatan tetapi telah menembus batas tontonan
yang sangat menarik dan memiliki nilai investasi yang menarik.
Pada awalnya pertumbuhan olahraga merupakan sebuah
aktivitas manusia yang didasari pada nilai pertahanan diri terhadap kondisi alam.
Akan tetapi pada periode selanjutnya yaitu saat ini olahraga telah bergeser
nilainya menjadi kegiatan yang memiliki tujuan kesehatan dan prestasi. Oleh
sebab itu penerapan biomekanika sebagai salah satu ilmu yang turut berperan
penting dalam mendukung prestasi olahraga.
Perkembangan permainan Bola Basket didaerah kita juga
sangat pesat terbukti dengan banyaknya sekolah-sekolah baik SMP atau SMA yang
memiliki ekstrakurikuler Bola Basket. Selain itu tim basket daerah kita sering
mengikuti kejuaran Bola Basket ditingkat daerah ataupun nasional, namun belum
bisa diikuti dengan prestasi yang membanggakan, hal itu disebabkan oleh banyak
faktor, diantaranya, kondisi fisik, penguasaan teknik dan juga dukungan dari
pemerintah daerah sendiri.
Berdasarkan pengamatan di lapangan terlihat bahwa
penguasaan teknik atlet Bola Basket klub ice cream streetball masih kalah
dibanding dengan atlet klub basket lain, khususnya pada kemampuan jump shoot
di bawah keranjang basket, keakuratan dan ketepatan tembakan masih sering
melenceng dari sasaran, sehingga menyebabkan kerugian dalam pertandingan,
padahal permainan Bola Basket memiliki tujuan utama yaitu sebanyak mungkin
memasukan bola kedalam ring atau keranjang lawan untuk mencetak angka atau
skor, Kevin A Prusak (2005:29). Kita lihat juga dari kondisi fisik atlet, atlet
kita postur tubuhnya jauh lebih kecil dibanding atlet daerah lain, padahal
kondisi fisik juga sangat berpengaruh terhadap prestasi atlet,misalnya yang
memiliki kekuatan otot lengan dan rentang lengan yang baik akan memiliki
kemampuan menembak bola basket yang lebih baik dari atlet yang kekuatan otot
lengannya masih kurang, karena cenderung tidak sampai pada sasaran. Selain itu
kualitas latihan merupakan penopang utama tercapainya prestasi olahraga,
menurut Joko Pekik Irianto (2002:8).
Bertitik tolak dari hal-hal yang telah diuraikan di
atas, maka penulis sangat tertarik untuk mengangkat suatu permasalahan ke dalam
penelitian tentang Kontribusi Kekuatan otot lengan terhadap keterampilan jump
shoot, dalam permainan bola basket pada atlet-atlet dalam klub ice cream
streetball.
Bola
basket
merupakan salah cabang olahraga yang sangat menarik. Upaya memasukkan bola ke
dalam keranjang dengan memilih teknik tertentu merupakan ciri mendasar dari
permainan bola basket. Dalam kegiatannya, bola basket dilakukan dengan
menggabungkan keterampilan dasar kemudian mengkolaborasikan dengan kajian
biomekanika, sehingga menghasilkan teknik yang tinggi. Oleh karena itu maka akan
ditemukan nilai gerakan yang efisien dan efektif. Dalam bola basket akan kita
jumpai beberapa keterampilan dasar, salah satunya adalah shooting.
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan beberapa posisi yaitu di dalam daerah
bersyarat atau di luarnya. Kajian analisi gerak ini akan menjelaskan tentang shooting (jump shoot) dalam permainan bola basket.
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang
masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah penulis merumuskan
permasalahnnya yaitu:
1.
Apakah ada
hubungan kekuatan otot lengan terhadap keterampilan Jump Shoot bola basket pada atlet ice
cream street ball?
2.
Berapa besar
kontribusi kekuatan otot lengan terhadap keterampilan jump shoot pada
permainan Bola Basket?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis
memiliki tujuan yakni:
1.
Untuk mengetahui
secara ilmiah tentang hubungan kekuatan otot lengan terhadap keterampilan Jump
Shoot dalam permainan Bola Basket.
2.
Untuk mengetahui
secara ilmiah tentang kontribusi kekuatan otot lengan terhadap keterampilan Jump
Shoot dalam permainan Bola Basket.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Sejarah PerkembanganBola Basket
Sebernarnya olahraga
permainan Bola Basket ini dulu muncul berangkat dari rasa bosan. Kebosanan
melanda angota penggemar olahraga yang tergabung dalam perkumpulan pemuda kristiani,yaitu
YMCA (young mens christiani association), John Oliver (2007: 5). Sebagai
pemikiran awal, Naismith menyatakan bahwa permainan yang akan diciptakan harus
menarik. Maka gerakan bola hanya dilakukan dengan mengoper (passing),
dan membawa lari sambil memantulkan bola di lapangan (dribbling). Gawang
sebagai sasaran tembakan diganti dengan ruang sempit dan terletak di atas para
pemain. Dengan demikian, dalam permainan ini bukan unsur kekuatan yang
ditonjolkan tetapi unsur kecepatan, kelincahan, dan ketepan tembakan.
Di Amerika Serikat, baru
pada tahun 1934 peraturan permainan Bola Basket di bakukan. Di Negara Paman Sam
ini, permainan Bola Basket dapat berkembang meluas kerberbagai Negara bagian,
terutama di sekolah-sekolah, kerena menjadi salah satu mata pelajaran. Di
masyarakat luar sekolah pun Bola Basket semakin populer. Dengan jumlah pemain 5
orang setiap regunya, Bola Basket juga memberikan peluang demokratisasi yang
lebih besar jika dibandingkan permainan lain yang melibatkan jumlah pemain lebih
banyak. Usaha memasukan bola kedalam ring basket banyak memberikan kesempatan
kepada para pemain untuk berimprovisasi gerakan seperti dengan hook
shot, jump shot, lay up shot, ataupun slam dunk..
2. Fasilitas dan Perlengkapan Permainan
a. Lapangan
Winendra Adi dkk (2008:14)
dalam peraturan resmi Bola Basket lapangan permainan harus rata, memiliki
permukaan yang keras yang bebas dari gangguan atau halangan dengan ukuran
panjang 28 m dan 15 meter yang diukur dari sudut di dalam garis batas lapangan.
Federasion Nasional mempunyai kewenangan untuk kompetensi-kompetensinya menggunakan
lapangan permainan dengan ukuran panjang minimum 26 meter dan 14 meter. Lapangan
permainan akan dibatasi dengan garis batas, meliputi garis akhir (pada sisi
yang pendek) dan garis samping (pada sisi yang panjang). Garis-garis ini bukan
merupakan bagian dari lapangan permainan. Seluruh garis sebaiknya dibuat dengan
warna yang sama (sedapat mungkin warna putih) dengan lebar 5 cm dan terlihat
jelas. Garis tengah dibuat sejajar dengan garis akhir dari titik tengah garis
samping dengan ukuran 15 cm diluar garis samping. Lingkaran tengah dibuat di
tengah lapangan permainan dan mempunyai diameter 1,8 meter di ukur dari sudut
terluar lingkaran. Jika bagian dalam lingkaran tengah diwarnai, warnanya harus
sama dengan daerah bersyarat. Garis tembakan bebas dibuat sejajar dengan setiap
garis akhir. Garis ini mempunyai ujuing terjauh 5,80 meter dari sudut dalam
garis akhir dan panjangnya 3,60 meter. Titik tengahnya berada pada suatu garis
khayal berhubungan dengan titik tengah garis tengah. Daerah tembakan tiga angka
suatu regu merupakan seluruh lantai di lapangan permainan kecuali daerah dekat
keranjang lawan yang dibatasi oleh dua garis memanjang dengan tepi terjauh 6,25
meter dari titik lapangan yang tegak lurus langsung di tengah keranjang lawan.
Daerah bangku cadangan regu dibuat di luar lapangan, pada sisi yang sama dengan
petugas meja. Masing-masing daerah akan dibatasi oleh perpanjangan garis akhir,
setidaknya 2 meter panjangnya dan 5 meter dari sudut dalam garis tengah. Disana
harus disediakan 14 tempat duduk di daerah bangku cadangan regu untuk pelatih,
asisten pelatih dan pemain pengganti. Orang lain yang tidak termasuk setidaknya
berada 2 meter dibelakang bangku cadangan regu.
b. Papan Pantul
Kedua papan pantul dibuat
dari kayu atau bahan tembus pandang (transparan) dengan tebal 3 meter sesuai
dengan kekerasan kayu. Permukaan rata dan bila tidak tembus pandang, harus
berwarna putih Winendra Adi dkk (2008:8). Dengan lebarnya 1,80 meter dan tingginya
1,05 meter. Dibelakang ring dibuat petak persegi panjang dengan ukuran 59 cm
dan tingginya 45 cm dengan lebar garis 5 cm. batas tepi papan pantul ditandai
dengan garis 5 cm tebalnya. Warna garis-garis ini harus kontras dengan warna
dasar papan. Biasanya bila papannya tembus pandang garis-garisnya putih atau
hitam. Garis tepi papan pantul harus sama warnanya dengan warna kotak persegi
panjang ditengah-tengah papan.
c. Keranjang
Winendra Adi dkk (2008:9)
Keranjang (basket) terdiri atas simpai dan jala, Simpai terbuat dari besi yang
keras, berdiameter 45 cm dan berwarna jingga. Garis tengah besi simpai 20 mm
dengan sedikit tambahan lenkungan besi kecil dibawah simpai tempat memasang
jala. Jarak tepi bawah simpai dengan lantai 3,05 meter. Jarak terdekat dari
bagian dalam tepi simpai 15 cm dari permukaan papan pantul. Jala terbuat dari
tambang putih teranyam dan tergantung sedemikian rupa sehingga menahan bola
masuk keranjang, kemudian terus jatuh kebawah. Panjang jala adalah 40 meter.
d. Bola
Winendra Adi dkk (2008:11)
Bola yang digunakan adalah bola yang betul-betul bundar terbuat dari kulit,
karet atau sintesis. Kelilingnya adalah 75-78 cm dengan berat antara 600- 650
gram. Bola dipompa secukupnya sehingga kalau dijatuhkan dari ketinggian 1,80
meter, pantulannya antara 1,20-1,40 meter.
e. Peralatan Lainnya
a) Stopwatch
b) score sheet
c) Papan skor (score board)
d) Peralatan 24 detik (24 second device)
e) Tanda kesalahan pemain
f) Tanda kesalah regu.
3. Hakikat Permainan Bola Basket.
Bola Basket merupakan
permainan yang gerakannya kompleks gabungan dari jalan, lari dan lompat serta
unsur kecepatan, ketepatan, kelincahan, kelentukan dan lain-lain. Selain itu Bola
Basket adalah olahraga yang kompetitif, mendidik, menghibur, menyenangkan dan menyehatkan.
Untuk menjadi seorang pemain Bola Basket yang baik, harus menguasai teknik-teknik
dasar dalam permainan Bola Basket, diantaranya teknik dribel (menggiring),
shoot (tembakan), Passing (mengumpan), rebound dan olah
kaki (pivot), serta kerja tim
untuk menyerang dan bertahan. Semakin baik tingkat
penguasaan teknik-teknik dasar tersebut, maka akan semakin berhasil seseorang
atau sebuah tim dalam memainkan olahraga ini. Seorang pemain bolabasket
memerlukan keterampilan tersebut di maksudkan agar konsistensi permainan yang baik
selalu terjaga. Selain itu pemain bola basket dituntut untuk berlatih dengan
baik dan giat.
4. Teknik Dasar Permainan Bola Basket
a. Teknik Dasar Mengoper Bola (Passing)
Passing berarti mengoper
bola. Operan merupakan teknik dasar pertama. Dengan operan pemain dapat
melakukan gerakan mendekati ring basket untuk kemudian tembakan, john
oliver (2007:35) Operan dapat dilakukan dengan cepat dan keras. Yang penting
bola dapat dikuasai oleh teman yang akan menerimanya.operan juga dapat
dilakukan dengan pelan (lunak). Jenis operan tersebut bergantung pada situasi
keseluruhan, yaitu kedudukan teman, situasi teman, waktu, dan taktik yang
digunakan. pemain harus menguasai bermacam-macam teknik dasar mengoper bola
dengan baik. Teknik dasar mengoper (passing) dalam Bola Basket adalah
sebagai berikut.
1)
Mengoper Bola
Setinggi Dada (Chest pass)
Mengoper bola dengan dua
tangan dari depan dada merupakan operan yang sering dilakukan dalam suatu
pertandingan Bola Basket. Umpan dada dengan menggunakan dua tangan mungkin
merupakan umpan yang paling sering digunakan dalam pertandingan bola basket.
ini adalah umpan yang bisa diandalkan dan dilakukan untuk memindahkan bola dari
seorang pemain ke rekan satu timnya, biasanya di bagian daerah perimeter. Umpan
pantul dengan menggunakan dua tangan bias digunakan untuk mengumpankan bola
secara berdaya guna ke seorang rekan timnya ketika kamu harus menghindari
seorang pemain bertahan atau ketika umpan dada langsung bisa dengan mudah dipotong,
John oliver (2007:36).
2) Mengoper Bola Dari Atas Kepala (Overhead Pass)
Lemparan ini biasanya
dilakukan oleh pemain-pemain berbadan tinggi sehingga melampaui daya raih
lawan. Lemparan ini juga bisa digunakan untuk operan cepat.Trisnowati tamat
(2007:4.46)
3) Mengoper Bola Pantulan Kelantai (bounce Pass)
Operan pantulan dengan dua
tangan dilakukan dalam posisi bola didepan dada. Operan ini sangat baik
dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggin. Bola dipantulkan disamping kanan
atau kiri lawan.dan teman sudah siap menerimanya dibelakang lawan. Lemparan ini
harus dilakukan den gan cepat agar tidah tertahan oleh lawan. Lemparan pantulan
dapat dilakukan dengan jalan menipu lawan kesamping
kanan,padahal bola dilempar kekiri tau sebaliknya.
John oliver (2007:37)
b. Teknik Dasar Menggiring Bola (Dribbling)
Winendra Adi dkk (2008:38) Dribel
hanya boleh dilakukan dengan satu tangan, bila dilakukan dengan dua tangan
sekaligus maka akan terjadi pelanggaran. Menggiring bola adalah membawa lari
bola kesegala arah sesuai dengan peraturan yang ada. Seorang pemain diperbolehkan
membawa bola lebih dari satu langka asal bola dipantulkan ke lantai, baik dilakukan
dengan berjalan atau berlari. Menggiring bola harus dilakukan dengan satu
tangan. Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan, menerobos
pertahan lawan, ataupun memperlambat tempo permainan.
c. Teknik Dasar Menembak (Shooting)
Shooting adalah memasukkan bola atau
menembak bola kedalam keranjang Winendra Adi (2008 : 73), shooting berasal dari
kata “shoot” yang berarti menembak, mengajukan, melempar, mengurangi,
melepaskan, membuang. Oleh karena yang dibicarakan dalam skripsi ini yaitu
mengenai menembak (Shooting), maka menembak bola kedalam keranjang ada 2 (dua)
cara yang umum digunakan yaitu:
1) Tembakan dengan satu tangan
2) Tembakan dengan dua tangan Winendra Adi(2008:73)
1) Tembakan Satu Tangan
Sikap badan pada waktu menembak bola:
berdiri tegak, kaki sejajar atau salah satu kaki didepan, sementara lutut
ditekuk. Bola dipegang dengan tangan tangan di atas kepala dan didepan dahi,
siku tangan ditekuk kedepan, tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jatuh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan serta
pandangan ditujuhkan kekeranjang ( ring basket).
2) Tembakan Dua Tangan
Sikap badan pada waktu akan melakukan
tembakan adalah: badan tegak, kedua kaki dibuka sejajar. Kedua lutut ditekuk,
pandangan diarahkan ke ring basket. Bola ditembakan kekeranjang dengan
dorongan, lengan (siku), badan dan bahu diluruskan secara serempak. Pada waktu
bola lepas, jari-jari dan pergelangan tangan diaktifkan, artinya digeraka keatas
kedepan dan kebawah. Jadi jalannya bola ke atas, kedepan dan akhirnya kebawah menuju
kekeranjang.
3) Tembakan Lay-Up
Lay up shoot merupakan bentuk tembakan yang paling mudah dilakukan
dalam Bola Basket, akan tetapi tembakan ini tidak semudah itu. Banyak lay up
shoot yang meleset dalam pertandingan Bola Basket. Seperti yang dikemukakan
oleh Moekarto dan Trisnowati (2007:93) lay up shoot adalah: “Yang
dimaksud dengan lay up shoot adalah tembakan yang dilakukan dengan jarak
dekat sekali dengan keranjang basket, sehinggah seolah-olah bola itu diletakkan
ke dalam keranjang basket, hanya sebelum menembak, didahului dengan gerakan dua
langkah”.
5) Jump Shoot
Menurut Winendra Adi dkk (2007 : 75) Jump
shootadalah teknik memasukkan bola ke dalam keranjang menggunakan satu
tangan ataupun dua tangan sambil sedikit meloncat. Teknik ini tidak boleh
dilakukan saat tembakan bebas. Meski membutuhkan tenaga yang relatip besar,
teknik ini dapat digunakan untuk menembak jarak jauh. Terkadang, pemain juga
menggunakannya untuk menembak dari posisi di bawah keranjang (under shoot).
Dengan jump shoot, para penembak garis pertahanan yang baik memfokuskan pandangan
pada sasaran (ring)sebelum, selama, dan sesudah melakukan tembakan.
Setelah tembakan dilepaskan, para penembak yang baik selalu mempertahankan agar
lengan yang melakukan tembakan tetap di atas kepala dengan posisi gerakan
mengikuti hingga bola mencapai sasaran.
Gambar jump shoot
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=Http//.www.+gambar_Jump+Shoot_Bola+Basket.html.com&hl=en&biw=1366&bih=613&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwizwJ6y5NzQAhXHo48KHehnBFwQ_AUICCgD#imgrc=3yFu-PPFEqBRvM%3A
5. Kekuatan Otot Lengan
Kekuatan
otot lengan adalah kemampuan otot-otot lengan atau sekelompok otot tangan untuk
mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan aktifitas seperti
mengangkat dan mendorong beban, menurut Nurhasan (2007 : 5.2). Kekuatan juga
merupakan: kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan badanya dalam gerakan
yang cepat pada suatu aktifitas. Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa
lengan harus mempunyai kekuatan agar lengan memiliki kemampuan untuk mengatasi
beban pada waktu, mengangkat, mendorong terlebih pada saat melakukan tembakan
pada permainan Bola Basket. Dalam cabang olahraga Bola Basket, kekutan otot
lengan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan harus dimiliki oleh
setiap pemain Bola Basket, karenadengan adanya otot lengan yang kuat maka
seorang pemainan Bola Basket dapat melakukan tembakan bebas dengan baik. Faktor
genetis, latihan terarah sangat menetukan kualitas otot. Oleh karena itu
otot lengan memerlukan proses latihan agar mempunyai kekuatan, kekuatan pun
akan di dapat setelah melalui latihan yang terarah. Beberapa hal yang akan
ddiuraikan tentang tentang latihan fisik di bawah ini. Tujuan latihan kondisi
fisik adalah untuk mengembangkan kondisi fisik baik secara umum maupun secara
kondisi fisik khusus. Kondisi fisik umum yaitu unsurunsur kekuatan. Kecepatan, daya tahan, kelenturan dan kordinasi. Sedangkan kondisi
fisik khusus keadaan fisik yang siap melakukan kegiatan aktifitas sesuai dengan
tangkai cabang olahraga misalnya senam,bola Voli dan Bola Basket. Untuk beban
latihan pemberianya harus
tepat dan sesuai dengan keadaan atlit dan kondisi fisiknya.
7. karakteristik Atlet
Karakteristik seorang atlet
olahragawan atau juara (jati diri) adalah Disiplin, tanggung jawab, yakin dan
percaya diri, bersikap positif, sportif, punya tekad jaya, komitmen,
konswekuen, tidak manja atau cengeng, patuh dan menghormati pelatih dan
organisasi dan berkepribadian menarik (rendah hati).
Kesuksesan
:
Sukses
adalah hak saya, kesuksesan bukan milik orang teretentu, kesuksesan milik anda,
milik saya dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari mengikatkan dan
memperjuangkan dengan sepenuh hati
Atlet
Biasa dan Atlet Luar Biasa:
》Atlet
biasa : menganggap target sebagai beban yang melelahkan
》Atlet
luar biasa : menganggap beban sebagai target yang menggairahkan
Sikap Mental Positif!
Kita mempunyai hak untuk sukses, kesuksesan bukan lahir dari kebetulan, kesuksesan adalah akibat dari sebab-sebab yang disiapkan.
Kita mempunyai hak untuk sukses, kesuksesan bukan lahir dari kebetulan, kesuksesan adalah akibat dari sebab-sebab yang disiapkan.
8. kajian penelitian yang relevan
Untuk melengkapi dan membantu dalam mempersiapkan
penelitian ini, peneliti mencari bahan-bahan penelitian yang ada dan relevan
dengan penelitian yang akan diteliti. Hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian ini diperlukan guna mendukung kajian teoritik yang
dikemukakan, sehingga dapat digunakan sebagai landasan pada penyusunan kerangka
berfikir.
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini
adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rian Handika (2016),
yang berjudul “analisis gerak jump shoot”. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan tes dan pengukuran data dengan teknik kontribusi. Untuk
menganalisis data menggunakan Pearson Product. Dengan sampel penelitian
sebanyak 1 orang.
PEMBAHASAN
MENGANALISIS GERAK :
A.
Rangkaian
Gerak Teknik Tembakan sambil melompat (Jump
Shoot)
Menembak (shooting) adalah cara atau usaha memasukan bola ke dalam keranjang
atau ring lawan. Ada 3 macam
teknik menembak dalam bola basket yaitu:
1.
Tembakan tanpa melompat
(set shoot)
2.
Tembakan sambil
melompat (jump shoot)
3.
Tembakan dengan cara
melayang (lay-up shoot)
Analisis
gerak yang akan dikaji yaitu mengenai tembakan sambil melompat (jump shoot). Jump-shoot adalah usaha mencetak angka dengan cara
melompat, dan kemudian melakukan shot saat berada pada puncak lompatan. Jump shoot
ini biasanya sering dilakukan oleh pemain-pemain yang mendapat instruksi dari
pelatih karena menghadapi pertahanan yang begitu rapat dan sulit dalam menembus pertahanan lawan.
Teknik menembak (jump shoot) dengan menempatkan kedua kaki berdiri sejajar,
sering dipakai oleh pemain-pemain yang memiliki pergelangan tangan yang kuat
serta keseimbangan tubuhnya pada waktu melepaskan bola (tembakan) sudah baik.
Teknik ini biasanya dipakai oleh pemain-pemain yang sudah lama menekuni bola
basket atau pemain-pemain mahir yang sudah sering melakukan latihan.
Teknik
Jump shoot dalam buku Depdikbud yaitu:
1.
Posisi badan menghadap
ring basket, letak kaki dan cara memegang bola didepan dada
2.
Posisi persiapan
pemindahan bola ke bagian atas kepala (pandangan dan pernafasan).
3.
Cara menempatkan bola
di depan bagian atas dari kepala dan posisi tangan kiri yang menahan bola agar
tidak jatuh (tenang).
4.
Cara meluruskan lutut
dan tumit serta gerak awal meluruskan tangan.
5.
Posisi badan, kaki dan
lengan sesaat bola lepas dari telapak tangan
B.
Analisis
Biomekanika Pada Gerakan Shooting Bolabasket
Menurut Peter M. Mc Ginnis menganalisis mekanika
gerak dalam olahraga terbagi atas 5 cabang yaitu
1. Mekanika
gerak tubuh yang kokoh/kuat (Rigid body
mechanics)
2. Mekanika
Perubahan bentuk tubuh (Deformable body
mechanics)
3. Mekanika
Fluida (Fluid mechanic)
4. Mekanika
Relativistik (Relativistic mechanics)
5.
Mechanics
|
Rigid-body mechanichs
|
Deformable body mechanichs
|
Fluid mechanichs
|
Relativisticmechanichs
|
Quantum mechanichs
|
Gambar
1 : Cabang dari mekanika (The Branches of
mechanics)
Sumber
: Biomechanics of Sport and Exercise, Peter M, Mc.Ginnis
1.
Mekanika
Gerak Tubuh Yang Kokoh/Kuat (Rigid Body
Mechanics)
Dalam analisa menurut mekanika gerak
tubuh bahwa tubuh harus dalam keadaan sempurna atau kokoh dalam mendukung gerak
olahraga. Maka dilihat dari sudut pandang analisa secara anatomi. Analisis
gerakan dalam shooting dimulai dari saat memegang bola.
Memegang bola dengan jari-jari tangan
terbuka yang dipusatkan pada salah satu tangan. Kemudian tangan yang lainnya
menopang ke bola dengan tujuan untuk menyeimbangkan bola. Keadaan ini menuntut
pergelangan bergerak pada posisi super ekstensi yang merupakan akibat dari
gerakan otot-otot lengan. Bola berada pada posisi di atas depan kepala atau
pada depan kening/dahi. Selanjutnya siku menekuk yang diikuti menekuknya lutut
juga.
Gambar
3 : Bola berada pada posisi di atas depan kepala atau pada depan kening/dahi
Seterusnya dilanjutkan dengan lemparan
yang dilakukan dengan melompat pada posisi lengan tepat menghadap ke bola yang
lurus ke ring basket. Tolakan ke depan atas merupakan hasil gerakan fleksi yang
terjadi pada sendi kompleksitas bahu secara keseluruhan. Gerakan ini merupakan
kerja dari otot-otot deltoid secara utuh khususnya bagian anterior sedikit di dukung
oleh otot travezeus.
Kemudian akan terjadi juga gerakan
fleksi dengan sudut maksimal pada sendi elbow yang merupakan konsekuensi dari
kontarksi otot biceps brachii. Super ekstensi pergelangan tangan ini membantu
memutar bola ke udara berlawanan dengan putaran jarum jam yang dilakukan
luncuran dari telapak tangan hingga lepas dari jari-jari tangan yang digerakkan
oleh otot-otot brachiaradialis dan FL carpiradialis.
Gambar 4 : Posisi tubuh pada saat take-off
Pada saat melakukan lemparan posisi
kedua kaki sama-sama naik lurus ke atas dan turun secara bersamaan ditempat
yang sama, akan tetapi di dalam satu pertandingan ada juga yang melakukan jump shoot dengan jatuhnya kedua kaki
maju kedepan yang bertujuan untuk menambah tenaga atau jauh jangkauan shooting tersebut. Pada saat yang
bersamaan, tolakan dibantu dengan fleksinya sendi lutut dan bersamaan dengan
menolak, maka dengan sendirinya akan memaksa sendi lutut untuk lurus kembali.
Jadi, jump shoot dalam bola basket
merupakan paduan dari tolakan engkel/ pergelangan kaki, lutut, lengan pada
bahu, pada siku dan pergelangan tangan. Sehingga kondisi ini merupakan satu
kesatuan yang utuh.
Sedangkan
tertekuknya lutut pada proses melompat merupakan akibat gerakan dari persendian
pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Sedangkan otot-otot yang bekerja adalah
seluruh kompenen otot-otot tungkai seperti pembengkokan ke bawah gerakan fleksi
dilakukan oleh kelompok hamstrings, dan gastronocnumeus kemudian saat melompat
atau meluruskan kaki (ekstensi) didukung oleh otot-otot gluteus maximus dan
minimus, kelompok quadriceps ekstensor, tibia anterior dan otot-otot pada
metatarsal.
Setelah
selesai melakukan lemparan, gerakan berikutnya adalah tindak lanjut dari
pergelangan dengan posisi fleksi atau menutup. Ini merupakan akibat dari pelepasan bola ditangan atau yang disebut
dengan gerak lanjutan (follows through)
Pada
proses pendaratan kelompok otot-otot hamstring, gastrocnemeus, engkel/
pergelangan kaki, sendi lutut yang bekerja sebagai penyeimbang tubuh ketika
mendarat
2. Mekanika Perubahan Bentuk
Tubuh (Deformable body mechanics)
Pada
gerakan shooting (jump shoot) bola basket,
akan kita jumpai perubahan bentuk gerakan untuk mencapai tujuan bermain bola
basket yaitu memasukkan bola ke dalam keranjang. Menurut Peter Mc. Ginis pergerakan
manusia/atlet adalah bentuk gerak keseluruhan dimana tegantung dengan gerak
lurus dak berputar yang mempermudah dalam menganalis gerak.
Perubahan
gerakan jump shoot akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Tahap
1
Awalnya pada saat gerak men-dribble bola dilanjutkan dengan gerakan
memegang bola dengan jari-jari tangan terbuka yang dipusatkan pada salah satu
tangan. Kemudian tangan yang lainnya menyeimbangkan bola. Siku dan lutut yang
menekuk merupakan gerakan awalan sebagai gerakan ancang-ancang untuk mendukung
gerakan selajutnya. Gerakan siku menekuk berguna untuk gerakan awalan sebagai
gerakan ancang-ancang untuk memberikan energi kepada bola untuk diluncurkan ke
arah ring. Gerakan lutut menekuk yaitu berguna untuk sebagai awalan dimana
setelah langkah menangkap bola dan menolak, dimana tungkai memberikan memberikan
aksi kepada lantai dan lantai akan memberikan reaksi dengan memberikan tolakan
keatas yang besarnya gaya/force akan
sama dengan gaya/force yang diberikan
tolakan ke bawah yaitu memberikan gaya kepada bola untuk diluncurkan ke arah
ring.
Unsur keakuratan menjadi penting dimana
ketepatan yang dimaksud adalah kemampuan seseorang untuk memperhitungkan gerak
secara tepat sebagai hasil koordinasi gerakan mata dengan bagian tubuh, tungkai
dan lengan yang diarahkan ke keranjang. Maka fungsi kinematika linier dimana
jarak dan melihat ke arah tujuan lemparan maka akan mempengaruhi ketepatan
dalam melakukan shooting dimana sudut lemparan perlu diperhatikan menurut Bunn
(1972).
b. Tahap
2
Bola diangkat ke atas dalam hal ini
menyangkut sudut lemparan. Posisi menekukkan (flexi) lutut memberikan ruang
gerak yang lebih panjang dan membangkitkan daya tolak yang lebih kuat. Saat
menolak bola ke depan atas dengan tetap mempertimbangkan sudut tolakan, diawali
dengan flexi siku lengan kemudian lutut yang dengan sendirinya akan turut
persendian lainnya. Siku ditekuk pada saat mengangkat bola ke atas disesuaikan
dengan asas pengungkit hukum Archimedes menemukan asas pengungkit dan menentukan bagaimana
gaya/ forces dapat ditingkatkan dengan menggunakan sebuah pengungkit. Sudah
pasti semua orang menggunakan asas pengungkit untuk memindahkan sebuah
benda yang sulit dipindahkan. Maka sudut di dalam lemparan di perpendek dengan
mengangkat bola ke atas maka gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan objek maka
akan lebih kecil dan dapat memaksimalkan energi yang dikeluarkan.
Gambar 8 : Tahap 2
c. Tahap
3
Tubuh melompat vertikal ke atas,
memusatkan energi kinetik ke lengan, yaitu memberikan energi gerak kepada tubuh
untuk memindahkan tubuhnya keatas sesuai definisi energi kinetik yaitu perpindahan
objek dari kemampuan usaha karena gerak. Dan tungkai yang menolak dengan
menekukkan lutut mendapatkan reaksi keatas melompat sampai keadaan tungkai
lurus dengan tubuh. Pada saat ini kesimbangan dalam tubuh sangat diperlukan
dikarenakan tubuh telah memindahkan Central Gravitasy (Pusat masa tubuh) lebih
tinggi lagi atau lebih jauh dari bumi. Maka secara otomatis keseimbangan tubuh
sangat dipengaruhi oleh massa tubuh dan jarak dengan lantai. Oleh karena besar
energi yang dikeluarkan kepada bola tersebut juga akan dipengaruhi oleh
kecepatan perpindahan tubuh ke atas.
Gambar 9
: Tahap 3
d. Tahap
4
Dalam melakukan gerakan shooting (jump shoot) tujuannya adalah memasukkan
bola dalam keranjang. Selain unsur energi dan keseimbangan tubuh di udara,
selain itu kuncinya yaitu pada pergelangan tangan menjadikan tekanan bola lebih
stabil dan dan akurat. Sebetulnya dapat juga bola di tolak dengan posisi tangan
terbuka, akan tetapi tentunya hal tersebut akan membangkitkan energi yang sangat besar sekali hanya saja tidak akan
akurat. Perputaran bola keluar dari jari-jari lengan sehingga putarannya
berlawanan dengan searah jarum jam. Pada gerakan tersebut terdapat Torsi yang
mempengaruhi gerak angular/putaran bola tersebut. Dimana Torsi pada bola dihasilkan
dari gaya dan energi yang mempengaruhi moment gaya pada bola tersebut. Angular ini
akan memberikan nilai positif. Kondisi diharapkan, jika bola jatuhnya pada
cincin bagian dalam, akibat putaran bola akan memberikan aksi reaksi antara
bola dengan keranjang maka kemungkinan lebih besar masuk atau jalannya bola
balik sesuai dengan putaran bola atau disisi lain perkenaan pada papan pantul
juga berpengaruh. Karena kualitas shooting tidak hanya ditentukan oleh
sudut tolakan dan perputaran bola. Unsur akurasi benjadi bagian yang
terpenting. Akurasi pada bola dipengaruhi pada saat lepasnya bola dari
pergelangan tangan dimana energi kinetik
pada bola berubah menjadi energi potensial dimana jarak, sudut, tingginya bola
mempengaruhi jalannya bola di udara. Bola akan membentuk sudut lemparan dalam
bentuk parabola. Dimana Energi potensial
mempengaruhi jalannya bola tersebut yaitu bola akan jatuh pada titik maksimal
lemparan dimana massa bola, gravitasi dan kecepatan mempengaruhi ketepatan dari
lemparan bola tersebut ke dalam keranjang. Selain itu Akurasi pada bola juga
dipengaruhi pada ketepatan cara memegang bola dan ketepatan perkenanaan tangan
pada bola saat melepaskannya. Karena berdasarkan impact tersebut maka ketepatan
akurasi menjadi efektif dan efesien
e. Tahap
5
Pada proses pendaratan tertekuknya lutut
sedikit merupakan akibat gerakan dari persendian pinggul, lutut dan pergelangan
kaki yang berfungsi menyeimbangkan tubuh. Posisi kaki mendarat biasanya tidak pada titik melakukan take off hal
tersebut dikarenakan adanya power yang bekerja pada tungkai karena adanya
gravitasy yang mempengaruhi pada tubuh maka tubuh akan kembali ke bawah maka
untuk menyeimbangkan tubuh maka posisi mendarat tubuh akan berpindah satu
langkah di depan pada saat take off dengan lutut sedikit tertekuk untuk menahan
reaksi yang diberikan bumi terhadap tubuh. Dan pada saat mendarat tungkai tidak
dalam keadaan rapat melainkan dibuka selebar bahu untuk membentuk luas penampang
tubuh dalam menjaga keseimbangan.
3.Mekanika
Fluida (Fluid mechanic)
Fluida
pada gerakan jump shoot terdapat pada
pengaruhnya keadaan bola di udara yang dipengaruhi hambatan seseorang dalam
melompat dimana adanya penjaga dalam
melompat maka tenaga yang digunakan dalam melepaskan bola juga harus
diperhitungkan oleh pengaruh udara tersebut. Hal tersebut dikarenakan secara
perhitungan percepatan laju bola dipengaruhi oleh udara yang ada disekitar bola
tersebut yang dipengaruhi juga oleh tenaga yang dikeluarkan.
4.Mekanika
Relativistik (Relativistic mechanics)
Pengaruh
Relativistik terhadap gerakan Jump shoot adalah dimana menurut Hukum Newton 1
yaitu "Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda
yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak,
akan terus bergerak dengan kecepatan tetap dalam arah yang sama selama tidak
ada gaya yang bekerja padanya." Yaitu pada saat bola dipegang
pada saat awalan bola sebelum dipindahkan ke atas kepala. Dimana
bola tersebut akan tetap diam tanpa ada gaya yang bekerja pada bola tersebut.
Pengaruh
Relativistik terhadap gerakan Jump shoot adalah dimana menurut Pada Hukum Newton
2 ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah
gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massanya“.
Sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan
mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan
besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik
terhadap M. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap
waktu.
Dalam bentuk
rumus hukum 2 Newton dapat dituliskan sebagai berikut:
F = m.a dimana,
F = gaya (N).
m = massa benda (kg).
a = percepatan benda (m/s^2).
yaitu pada saat bola diluncurkan diudara dan tubuh berada melompat ke atas karena adanya energi dan gaya yang memepengaruhi. Dimana bola berpindah dari tangan dilepaskan ke arah ring dan tubuh berpindah dari bawah ke atas atau melayang di udara.
F = m.a dimana,
F = gaya (N).
m = massa benda (kg).
a = percepatan benda (m/s^2).
yaitu pada saat bola diluncurkan diudara dan tubuh berada melompat ke atas karena adanya energi dan gaya yang memepengaruhi. Dimana bola berpindah dari tangan dilepaskan ke arah ring dan tubuh berpindah dari bawah ke atas atau melayang di udara.
Pengaruh
Relativistik terhadap gerakan Jump shoot adalah dimana menurut Hukum Newton
3 ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda
lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya sama
dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan”.
Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik,
dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B,
maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki
besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum
aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
Yaitu pada
saat tubuh menolak pada saat melakukan awalan menolak ke atas dimana tubuh
memberikan aksi kebawah yaitu menolak dan lantai memberikan reaksi yang
berlawanan ke atas sebesar tolakan energi yang diberikannya. Selain itu bola
memberikan aksi dengan memantul ke dalam ring dan memberikan arah pantulan
sehingga bola masuk ke dalam ring demikian pula apabila bola terpantul terlebih
dahulu ke papan pantul lalu masuk ke dalam ring karena dipengaruhi aksi reaksi
yang bekerja didalamnya
5.Mekanik
Kuantum (Quantum mekanik)
Mekanik
kuantum adalah dipengaruhi dengan perhitungan gerak tubuh yang berpengaruh
terhadap gravitasi. Dimana menurut teori kuantum “energi yang sangat kecil dapat menyerap energi lain”. Dalam jump shoot tubuh sangat dipengaruhi gravitasi dalam
gerakannya yaitu dalam melompat dan posisi tubuh ketika mendarat. Dimana
kecepatan, keseimbangan dan power akan mempengaruhi energi dalam melakukan
gerakan jump shoot tersebut .
C. Kerangka Berfikir
Dalam permainan Bola Basket, kekuatan
otot lengan dan rentang lengan menjadi salah satu faktor yang sangat mendorong
penguasaan teknik Jump shoot dan tembakan-tembakan yang lainnya, seperti
lay up, dan tembakan bebas. Bola Basket merupakan aktivitas olahraga
yang memerlukan kekuatan otot lengan dan rentang lengan agar dapat melakukan
tembakan dengan baik, selain itu dapat melakukan dribbel bola dengan baik pula.
Atlet masih banyak yang belum bisa melakukan jump shoot Bola Basket dengan akurat
dan sampai pada sasaran. Hal itu dikarenakan kekuatan otot lengan mereka masih
sangat lemah dan rentang lengan mereka belum begitu bagus. Untuk itulah
peneliti meneliti seberapa besar Hubungan Kekuatan Otot Lengan Rentang Lengan
Terhadap Kemampuan Jump Shoot dalam permainan Bola Basket.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang
dikemukakan terdahulu, maka hipotesis diajukan adalah: “analisis keterampilan
gerak jump shoot Pada Permainan Bola Basket pada atlet”.
BAB
III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi
penelitian
Penelitian ini
akan dilaksanakan di ice cream
streetball lapangan garuda padangsidimpuan.
2.
Waktu
Penelitian
Penelitian akan
dilaksanakan mulai bulan 11 November 2016, 2 kali pertemuan selama
1 minggu.
Adapun langkah-langkah dalam proses
penelitian adalah :
a.
Mengadakan tes awal berupa
tes kemampuan jump shoot.
b. Dari
hasil tes awal ini kemudian dipilih atlet kurang dalam melakukan jump shoot.
c. Kemudian
sampel dianalisis dalam melakukan jump
shoot.
d. Mencari
solusi agar perbaikan teknik jump shoot pada atlet.
3.2
Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah
totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran,
kuantitati maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu, dari semua
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Sudjana (2002:6). Yang menjadi
populasi penelitian ini adalah Atlet Ice
Cream Streetball yang berjumlah 1 orang.
2.
Sampel
Yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah altet Ice
Cream Streetball usia 26 tahun berjumlah 1 orang.
3.3 Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif pendekatan kualitatif dengan
teknik pengambilan data yaitu panjang menganalisa faktor-faktor teknik jump shoot
bola basket.
3.4 Desain
Penelitian
Sebelum diberi
perlakuan, dilakukan tes awal kemampuan jump shoot. Sampel yang
mendapat score tertinggi akan dijadikan bahan analisa penelitian. Perlakuan ini
dilakukan selama 2
hari yaitu 2
kali pertemuan, kemudian disimpulkan sehingga mendapatkan teori-teori baru
dalam pemecahan masalah jump shoot dalam
penelitian ini.
3.5
Variabel Penelitian
Dalam
penelitian kali ini yang menjadi variabel bebasnya adalah kekuatan otot lengan.
Variabel terikatnya adalah keterampilan jump shoot.
3.6
Instrument
Penelitian
Menurut Suharsimi
Arikunto (2010:192), instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan pada waktu
penelitian dengan menggunakan suatu metode.
Manfaat dari instrumen
penelitian ini mempermudah pekerjaan
peneliti dalam mengumpulkan
data dan hasilnya pun lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Test Push-up
Test push-up adalah
salah satu tes yang digunakan untuk menentukan seberapa besar kekuatan otot
lengan siswa yang dilakukan secara langsung terhadap siswa yang dijadikan sampel,
dengan menggunakan prosedur tes dari Agus Mukholik (2004:9)
1)
Tujuan: untuk
mengukur kekuatan dan daya tahan otot bahu dan lengan
2)
Alat/perlengkapan:
a.
stopwatch dan peluit
b.
blangko
penilaian
c.
alat tulis
3)
Petunjuk
pelaksanaannya:
Untuk
pria menggunakan posisi push-up ‘cara militer' dengan hanya tangan dan
ujung kaki yang menyentuh lantai. Untuk mengerjakan ini, berlutut di lantai,
tangan berada di samping dada dan jaga punggung tetap lurus.
Awali
posisi push-up dengan tangan dan ujung kaki di lantai, tubuh dan kaki
lurus, kedua kaki sedikit renggang, dan lengan tegak lurus ke bawah (selebar
bahu) dan membentuk sudut yang benar terhadap tubuh.
Dengan
menjaga punggung dan lutut tetap lurus, atlit menurunkan tubuh hingga siku membentuk
sudut 90 derajat. Dada hendaknya hampir menyentuh tanah. Kemudian kembali pada
posisi awal hingga lengan benar-benar lurus. Lakukan selama 1 menit
4)
Score: jumlah maksimum ulangan yang dilakukan dengan benar
selama 1 menit.
Tabel. 3.1 Norma Tes Push Up Laki – laki
No.
|
Norma
|
Prestasi
|
1
|
Baik Sekali
|
70-ke atas
|
2
|
Baik
|
54-69
|
3
|
Sedang
|
38-53
|
4
|
Kurang
|
22-37
|
5
|
Kurang Sekali
|
Ke bawah-21
|
Tes Keterampilan
Jump Shoot
1)
Petunjuk
pelaksaannya
Atlet yang menjadi sampel
dibawa ke lapangan untuk melakukan pamanasan, setelah melakukan pemanasan
sampel melakukan tes keterampilan jump shoot pada permainan Bola Basket.
Tes kemampuan Jump shoot dilakukan di bawah ring, siswa diberikan
kesempatan untuk melakukan Jump shoot selama 60 detik untuk
masing-masing siswa.
Untuk penskoran keterampilan
jump shoot dalam penelitian ini menggunakan metode yang diutarakan oleh
Jhon Oliver (2007: 23)
Cara menskor:
·
Banyaknya bola
yang masuk ring/ keranjang basket.
·
Teste diberi waktu selama 60 detik untuk melakukan jump
shoot di bawah ring atau keranjang basket.
2) Perlengkapan tes
·
Bola Basket
·
Lapangan basket
·
Ring basket
dengan ukuran standar
·
Alat tulis
·
Peluit
·
Stopwatch
·
Blanko penilaian
3.6 Teknik
Analisis Data
Data dari hasil tes dalam penelitian
ini merupakan data kuntitatif yang akan dianalisis secara deskriptif dengan
komputerisasi. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menghitung skor hasil tes dari
sampel.
b. Merekap nilai
c. Menghitung nilai rata-rata
presentase
d. Menghitung dengan rumus analisis
deskriptif :
|
Keterangan :
% = Deskriptif Presentase
n = Nilai yang diperoleh
N = Jumlah seluruh nilai
(Sudjana, 2002:131).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi,
Subjek dan Waktu Penelitian
1.
Deskriptif Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Club ice
cream street ball yang beralamat di Jln. Sadabuan dan tempat latihan di
lapangan garuda.
2.
Deskriptif Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah atlet bola
basket yang berjumlah 1
orang.
3.
Deskriptif Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada bulan november.
Adapun waktu pengambilan datanya yaitu dilaksanakan pada hari sabtu pukul 04.00 WIB s/d selesai,
yang bertempat di lapangan garuda
padangsidimpuan.
4.2 Hasil
Penelitian
Sesuai dengan rancangan
penelitian dan studi kepustakaan yang telah dikemukakan, analisis data dilakukan
terhadap hasil tes kedua variabel. Kedua variabel tersebut adalah kekuatan otot
lengan sebagai variabel bebas dan keterampilan jump shoot sebagai
variabel terikatnya. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel hanya 1 orang,
maka hasil penelitian untuk 1 orang ini adalah:
Tabel
4.1 Hasil Tes Kekuatan Otot Lengan Dan Jump Shoot
No.
|
Variabel
|
Hasil
|
1
|
Kekuatan otot lengan (push up)
|
10 kali
|
2
|
Jump Shoot
|
10 kali
|
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat bahwa sampel bisa melakukan push up sebanyak 10
kali, yang artinya kekuatan otot lengan sampel tersebut berkategori baik. Dan
untuk keterampilan jump shoot yang dimiliki sampel juga cukup baik karena
sampel bisa melakukan jump shoot secara terus-menerus sebanyak 10 kali.
4.3 Pembahasan
Jump
shoot adalah tembakan dengan teknik yang
membutuhkan lompatan vertikal tinggi dan akurasi tembakan yang bagus, serta
merupakan salah satu tembakan yang sangat penting yang bisa dilakukan dalam
kondisi apapun dan bahkan jump shoot sangat tepat digunakan ketika defense
yang dilakukan lawan begitu ketat.
Seorang pemain
yang dapat melakukan tembakan jump shoot dengan baik merupakan ancaman
yang berbahaya bagi lawan-lawannya dalam mencetak angka. Apabila pemain
tersebut menguasai bola, maka dia dapat mencetak angka setiap saat sebab pemain
tersebut dapat melakukan tembakan jump shoot dari situasi apapun,
misalnya pada saat melakukan dribble, atau dari menerima umpan baik
dalam keadaan diam atau bergerak.
Berdasarkan
hasil penghitungan yang diperoleh dari data survey tes jump shoot pada atlet club ice cream streetball,
didapat kesimpulan bahwa kekuatan otot lengan dapat mempengaruhi keterampilan jump shoot. Terlihat dari hasil tes kekuatan otot lengan yang
dilakukan dengan push up pada sampel yang termasuk kategori baik, dan hasil jump shoot yang dilakukan juga baik
yaitu 10 kali secara terus-menerus.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan atau
kondisi seorang pemain dalam melakukan tembakan adalah mengenai posisi dan
kesiapan ketika akan menembak. Posisi ini sering dikenal dengan sebutan triple
threat position, dimana dalam posisi ini serang pemain penyerang dapat
segera menembak, mengumpan, atau men-dribble tanpa harus memposisikan
kembali bola atau melakukan gerak-gerak atau penyesuaian-penyesuaian posisi
tubuh lagi (Oliver, J., 2004:2).
Teknik gerakan posisi ini hampir sama dengan sikap badan
ketika akan melakukan shooting, yaitu dari posisi kaki yang sejajar atau
depan belakang serta lutut ditekuk untuk menjaga keseimbangan tubuh. Kemudian
dengan segera pemain harus mampu mengkoordinasikan letak ring dan mengambil
fokus pada target, serta memposisikan lengan, siku, dan bola untuk melakukan
tembakan jump shoot. Lompatan yang dilakukan dalam tembakan jump
shoot pun akan lebih maksimal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penghitungan yang diperoleh dari data survey tes jump shoot pada atlet club ice cream streetball,
didapat kesimpulan bahwa kekuatan otot lengan dapat mempengaruhi keterampilan jump shoot. Terlihat dari hasil tes kekuatan otot lengan yang
dilakukan dengan push up pada sampel yang termasuk kategori baik, dan hasil jump shoot yang dilakukan juga baik
yaitu 10 kali secara terus-menerus.
Salah
satu faktor yang mempengaruhi kemampuan atau kondisi seorang pemain dalam
melakukan tembakan adalah mengenai posisi dan kesiapan ketika akan menembak.
Posisi ini sering dikenal dengan sebutan triple threat position, dimana
dalam posisi ini serang pemain penyerang dapat segera menembak, mengumpan, atau
men-dribble tanpa harus memposisikan kembali bola atau melakukan
gerak-gerak atau penyesuaian-penyesuaian posisi tubuh lagi.
5.2 Saran
1. Pelatih
bola basket sebelum melakukan pelatihan harus memahami tentang karakteristik
gerak biomekanika dalam permainan
bola basket, yang bertujuan untuk meminimalisir cedera
dan mengefektifitaskan program latihan yang diberikan.
2. Tujuan
dari pelatihan harus jelas dan sudah ditentukan sebelum memulai pelatihan.
Misalnya latihan shooting
(akurat) dalam permainan bola basket,.
3. Pelatihan
harus sesui dengan pertandingan sebenarnya. Bagaimana pelatihan yang sesuai
dengan pertandingan sebenarnya? Misalnya jika bertandang ke kandang lawan, kita
harus melihat kenyataan yang sedang dialami dan di singkronkan dengan kondisi
tim.
DAFTAR
PUSTAKA
Oliver, Jon.
2007.
Dasar–Dasar Bola basket. Indonesia: PT Intan Sejati
http://ajengkartika21.blogspot.co.id/
http://repository.unib.ac.id/9013/2/IV%2CV%2CLAMP%2CII-14-and.FK.pdf
http://basketball-like.blogspot.co.id/2012/07/cara-melakukan-jump-shot.html
Kenesiologi mekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan olahraga dengan menggunakan dasar pengetahuan mekanika.
BalasHapushttps://www.cf88indo.net/
Is Titanium A Metal? - Tatian Art
BalasHapusTitanium Anchrite. This titanium carabiners alloy is the rarest metal in existence. The metal is ford edge titanium for sale produced from Titanium as is found in titanium price per pound many of titanium nitride coating the world's iron titanium token top gold mines,
fd686 fjällräven kånken,blundstone 500 boots,tommy hilfiger canada,rockport montreal,teniskyfila,blundstone boots,salomonmontreal,fjallraven slovensko,arcteryx outlet vo193
BalasHapus