TUGAS PROYEK
SISTEM PENGEMBANGAN MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN PADA
ANAK
Diajukan untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah
Filsafat ilmu Pendidikan dan Olahraga
Oleh :
NAMA : RIAN HANDIKA
NIM
: 8166117016
KELAS : A/ PENDIDIKAN OLAHRAGA
MAT/KUL : FILSAFAT ILMU
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas filsafat ilmu tentang projek dilakukan yang judulnya sistem
pengembangkan pendidikan jasmani dikaji dari pandangan filsafat.
Tugas filsafat ilmu tentang projek ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas projek
ini.
Tidak terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas projek ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas filsafat ilmu tentang
projek ini bermanfaat untuk kita semua dapat memberikan wawasan ilmu
pengetahuan maupun inpirasi terhadap pendengar dan pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani dan olahraga
merupakan salah satu disiplin ilmu yang digunakan dalam proses penyelenggaraan
pendidikan secara nasional. Sehingga diharapkan melalui konsep dasar teori
dapat di implementasikan dalam perkembangan pendidikan jasmani
dan olahraga. Serta mampu rnengarahkan dalam menganalisis secara cermat
gejala-gejala yang timbul di berbagai negara maupun masyarakat sebagai akibat
pelaksanaan sistem pendidikan jasmani dan olahraganya masing-masing.
Modifikasi
pembelajaran pendidikan jasmani penulis anggap penting untuk diketahui oleh
para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka dapat menjelaskan
pengertian dan konsep modivikasi menyebutkan apa yang dimodifikasi dan
bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan beberapa aspek
analisis modivikasi.
Dalam
penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik
program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu Develipmentally Appropriate
Practice (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memerhatikan
perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong ke arah
perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan
tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya.
Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik, psikis maupun
keterampilannya.
Pendidikan jasmani adalah suatu
proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang
dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk
memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan
keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis
dalam rangka pembentukan manusia di sekolah atau Indonesia berkualitas berdasarkan
Pancasila.
Secara sederhana
filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang
menjiwai, mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu system
pendidikan. Artinya filsafat pendidikan adalah jiwa, roh dan kepribadian system
pendidikan nasional Sebagaimana dinyatakan dimuka, eksistensi suatu bangsa
adalah eksistensi dan ideology atau filsafat hidupnya, maka demi kelansungan
eksistensi itu ialah dengan mewariskan nilai-nilai ideology itu kepada generasi
selanjutnya. Adalah realita bahwa jalan dan proses yang efektif untuk ini hanya
melalui pendidikan. Setiap masyarakat, setiap bangsa melaksanakan aktivitas
pendidikan secara prinsip untuk membina kesadaran nilai-nilai filosofis
nasional bangsa itu, baru sesudah itu untuk pendidikan aspek-aspek pengetahuan
dan kecakapan-kecakapan lain.
BAB II
DESKRIPSI
KONTEKS PROJEK
Berdasarkan uraian di atas, maka
adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: bagaimana konsep
pendidikan jasmani dan olahraga dikaji dari pandangan filsafat,bagaimana pengembangan
pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, bagaimana landasan falsafah
pendidikan kebugaran jasmani, dan bagaimana strategi pengembangannya.
BAB III
TUJUAN
Untuk memberikan arah dan makna
dalam penyusunan projek ini, maka perlu menentukan tujuan. Adapun tujuan yang
dapat dikemukakan dari penulisan projek ini adalah untuk memahami semua aspek
bagaimana sistem pengembangan pendidikan jasmani dan olahraga di
sekolah dan untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar melalui modifikasi
pembelajaran meningkat.
BAB IV
PROSEDUR
DAN MEKANISME
Untuk
pengembangan pendidikan jasmani dan olahraga, seharusnya diikuti dengan upaya
peningkatan kemampuan guru misalnya dengan mengadakan workshop, pelatihan, atau
seminar bagi para guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan pengadaan fasilitas pendukungnya. Implementasi kurikulum
pendidikan jasmani harus bisa dicapai dan berhasil jika ada keinginan yang
besar untuk meningkatkan kemampuan guru dan menambah fasilitas yang sesuai.
Pendidikan
jasmani dan olahraga perlu ditingkatkan dan di masyarakat sebagai cara
pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota masyarakat.
Selanjutnya perlu ditingkatkan kemampuan prasarana dan sarana pendidikan
jasmani dan olahraga, termasuk pendidik, pelatih dan penggeraknya, dan
digalakkan gerakan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan
masyarakat.
Idealnya,
sesuai dengan pandangan hidup (filsafat) dan
konsep pendidikan jasmani dan olahraga yang kita anut, pembinaan olahraga itu
diarahkan pada pengenalan dan penguasaan keterampilan dasar suatu cabang
olahraga yang dilengkapi dengan pengembangan keterampilan serta kemampuan fisik
yang bersifat umum. Sementara itu, dalam konteks pendidikan jasmani,
seperti pada kelas-kelas awal, penekanannya pada pengembangan keterampilan
gerak secara menyeluruh.
BAB V
HASIL
PROJEK
1. Deskripsi hasil
Penelitaian ini adalah untuk memperoleh Data
diperoleh dengan cara memberikan produk awal multimedia pembelajaran dengan
disertai lembar evaluasi untuk ahli materi berupa kuesioner. Setelah produk
beserta kuesioner dibawa kemudian peneliti dan ahli materi mengadakan pertemuan
untuk mendiskusikan kualitas metode gaya
mengajar. Ahli materi menilai dengan memberikan
masukan baik tertulis maupun lisan. Kuesioner berisi aspek kualitas materi
pembelajaran, aspek isi dan aspek kebenaran materi pembelajaran dan isi. Hasil
evaluasi berupa nilai untuk aspek kualitas materi pembelajaran dan isi dengan
mengunakan skala likert 1 sampai 5, sedangkan aspek kebenaran materi
pembelajaran dan isi berupa komentar dan saran perbaikan. Evaluasi dari ahli
materi dilakukan dengan 3 tahap. Berikut deskripsi data dari ahli materi: a.
Tahap I Kuesioner dan media pembelajaran yang dikembangkan diberikan pada siswa siswi. Identifikasi
kecenderungan tinggi rendahnya skor ditetapkan pada kriteria ideal berdasarkan
skor data penelitian dengan pemberian
nilai rentang data 1 sampai dengan 5. Berikut ini
merupakan hasil skor yang
diperoleh dari ahli materi pada aspek kualitas materi pembelajaran dan aspek
isi/materi beserta tabel konversi skor masing-masing aspek.
Tabel : 1 penilaian kepada
guru
No
|
Aspek
|
nilai
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Kejelasan rumusan standar kompetensi dan
kompetensi dasar
|
3
|
v
|
||||
2
|
Kesesuaian kompetensi dasar dan
standar kompetensi
|
3
|
v
|
||||
3
|
Kejelasan petunjuk belajar
|
4
|
v
|
||||
4
|
Ketepatan memilih materi yang di
mediakan
|
4
|
v
|
||||
5
|
Ketepatan memilih bahasa dalam menguraikan
materi
|
5
|
v
|
||||
6
|
Kejelasan contoh
|
5
|
v
|
||||
7
|
Kemudahan memilih menu belajar
|
3
|
v
|
||||
8
|
Pemberian latihan modifikasi
|
5
|
v
|
||||
9
|
Petunjuk mengerjakan soal mudah
|
4
|
v
|
||||
10
|
Kesesuaian dengan materi
|
4
|
v
|
||||
Jumlah skor
|
40
|
Tabel: 2
penilaian kepada murid
No
|
Nama
|
Jumlah
skor
|
Nilai
|
1
|
Ridwan nst
|
70
|
77,78
|
2
|
Alan syaputra
|
80
|
88,89
|
3
|
Abdan Mamlukan Almalik A
|
70
|
77,78
|
4
|
Bagus Ari Sadewo
|
90
|
100
|
5
|
Akbar hrp
|
50
|
55,56
|
6
|
Fahrul Ridwan
|
80
|
88,89
|
7
|
Farhan Muhammad
|
70
|
77,78
|
8
|
khoirul
|
70
|
77,78
|
9
|
Ifin Rizki Ramadhan
|
80
|
88,89
|
10
|
Muhammad Ridho
|
80
|
88,89
|
11
|
Al iman
|
60
|
66,67
|
12
|
Putra Jaya Abadi
|
70
|
77,78
|
13
|
Rehan Niza
|
80
|
88,89
|
14
|
Rizki Pratama
|
80
|
88,89
|
15
|
Sultan Imam Tambunan
|
70
|
77,78
|
16
|
Saidan Syarifuddin Yusuf
|
80
|
88,89
|
17
|
Miji nst
|
50
|
55,56
|
18
|
Doli tambunan
|
70
|
77,78
|
19
|
Wanda Pardosi
|
60
|
66,67
|
20
|
Dika
|
80
|
88,89
|
21
|
Dimas
|
70
|
77,78
|
22
|
M. Zuhri Hakiki
|
90
|
100
|
23
|
Haris
|
80
|
88,89
|
Jumlah
|
1680
|
1866,71
|
|
Rata-rata
|
73,04
|
81,16
|
Dari hasil pemaparan data diatas dapat diketahui hasil
pengembangan pendidikan jasmani dan olahraga di kaji dalam ilmu filsafat dengan
skor yang di peroleh 40 dari 50 skor maksimal dan secara nyata bentuk
pengembangan yang diberikan menjadi sumber baru dalam dunia kependidikan.
Untuk siswa juga diberikan angket untuk diisi, dan
dari hasilnya maka diperoleh nilai rata-rata seluruh siswa adalah 81,16 dari
nilai rata-rata maksimum 100. Artinya bentuk pengembangan yang diberikan
berpengaruh pada nilai yang diperoleh siswa.
2. Nilai
sosial budaya
1. Religius
Sikap dan perilaku
yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan
yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan
melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku
yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir,
bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang
lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.
Semangat Kebangsaan
Cara
berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11.
Cinta Tanah Air
Cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12.
Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan
yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13.
Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan
yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan
yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16.
Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17.
Peduli Sosial
Sikap dan tindakan
yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18.
Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.
3.
Manfaat
terhadap pembangunan
Terwujudnya
proses belajar mengajar yang lebih efektif, siswa yang aktif dalam mengikuti
pembelajaran, dan guru yang lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang
menarik.
4.
Konteks
masa depan hasil
Karena
dengan meningkatkan guru penjas dapat mewujudkan sistem pembelajaran yang
membuat siswa semakin aktif dalam belajar.Disamping itu workshop, seminar, dan
pelatihan yang diadakan untuk para guru juga dapat mewujudkan proses
pembelajaran yang lebih efektif bagi siswa. Karena dengan kegiatan tersebut
para guru akan lebih banyak pengetahuannya tentang model pembelajaran yang
membuat siswa tertarik dan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
BAB VI
KESIMPULAN
Pengembangan
penjas dan olahraga di sudah cukup memadai hal ini disebabkan perencanaan dan
program telah dilakukan secara terencana sistematis dan berkesinambungan.
Namun bila dibandingkan dengan negara-negara lain kita masih perlu pembenahan
atau meningkatkan upaya-upaya diberbagai bidang khususnya pada bidang
IPTEK.
Sedangkan
pendidikan jasmani dalam pelaksanaannya masih banyak kendala-kendala yang
dihadapi seperti: sarana dan prasarana, pemahaman guru penjas itu, masih banyak
yang kurang memahami tentang hakikat pendidikan jasmani yang sebenarnya,
sehingga pelaksanaannya-pun masih mirip dengan olahraga.
Pengajaran
pendidikan jasmani yang efektif dalam kenyataan lebih dari sekedar
mengembangkan keterampilan olahraga. Pengajaran tersebut pada hakikatnya
merupakan proses sistematis yang diarahkan pada pengembangan pribadi anak
seutuhnya. Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktik pendidikan
jasmani cenderung tradisional. Model metode-metode praktik dipusatkan pada guru
dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan
oleh guru.latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah dilakukan anak sesuai
dengan inisiatif sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
www. Wikipedia.com.2009. pengertian
pendidikan. (online)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan,
diakses 9 februari 2009)
Sumedi AS,Pudjo.Drs,M.Ed.2008.pengertian
Filsafat(online).
(http://akhmadsudrajat.woedpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/,
diakses 9 februari 2009)
https://fitrinuril15.wordpress.com/2014/05/17/filsafat-pendidikan-jasmani-dan-olahraga/
www.wikipedia.com.2009.pengertian pendidikan
jasmani.(online).
www.wikipedia.com.2009.pengertian olahraga.(online).
GAMBAR : pemberian arahan megerjakan angket
GAMBAR : pengembangan latihan
Gambar : kelenturan dengan menggunakan kain
Gambar : pendinginan
Gambar : pembacaan doa
Gambar : pan plat sekolah
Lampiran
Nama
siswa :
Umur
:
1.
Tolakan
dalam lompat jauh dilakukan dengan menggunakan…
a.
Kaki
kakan b.
Kaki kiri
c.
Kaki
terkuat d.
Tangan
2.
Melatih
kekuatan otot-otot tangan dan bahu adalah tujuan latihan…
a.
Sit
up b.
Push up
c.
Pull
up d.
Back up
3.
Kemampuan
gerak dasar manusia dibagi menjadi tiga katagori,kecuali…
a.
Gerak
lokomotor b. Gerak
non lokomotor
c.
Gerak
manipulatif d. Gerak
non manipulative
4.
Kemampuan
untuk memindahkan tubuh dar satu tempat kke tempat yang lain atau kemampuan
mengangkat tubuh digunakan…
a.
Gerak
manipulatif b. Gerak
non manipulatih
c.
Gerak
lokomotor d. Gerak
non lokomotor
5.
Contoh
dari gerakan nonlokomotor kecuali…
a.
Memutar
b.
Menggiring
c.
Mengangkat d. Mendorong
6.
Melakukan
aktifitas fisik adalah dengan cara melakukan…
a.
Tidur b.
olahraga
c.
Istirahat d. Membaca
7.
Berikut
ini merupakan bagian dari olahraga atletik,kecuali…
a.
Sepak b. Lempar
c.
Lari d.
Lompat
8.
Olahraga
yang didalamnya terdapat unsur lari,lompat dan lempar adalah…
a.
Renang b. Atletik
c.
Senam
irama d. Senam
ritmik
9.
Bertambahnya
tinggi badan merupakan contoh dari…
a.
Istirahat b. Aktifitas
fisik
c.
Olahraga d. Pertumbuhan
10.
Posisi
badan ketika jalan di tempat adalah…
a.
Bungkuk
b.
Jokngkok
c.
Lurus
d.
Tegak
11.
Gerakan
menekuk lutut dapat dilakuka dengan cara
a.
Duduk
selunjur b.
Berdiri tegak
c.
Duduk
sila d.
Memutar lengan
12.
Melatih
otot dada dapat dilakukan…
a.
Lari b.
Lompat tali
c.
Push
up d.
Mendorong bahu teman